Pertemuan
tak sengaja dengan cinta sejati selalu menjadi bahan yang asik untuk dibaca,
untuk ditulis, maupun untuk diceritakan. Banyak orang berharap ataupun
mempercayai bahwa jodoh akan datang dengan sendirinya, sehingga cerita-cerita
itu selalu terbesit di benak mereka saat mereka duduk sendirian ataupun berada
di tengah keramaian. Berharap seseorang terjatuh dihadapannya, meminta
pertolongan, menanyakan alamat, atau hal-hal lainya yang bisa menjadi awal dari
perkenalan. Terlebih untuk seorang introvert sepertiku. Aku tak mungkin
bergerak terlebih dahulu. Aku merupakan reaksi dari sebuah aksi. Aku bagaikan
harta yang tertutup rapat, menunggu seseorang datang membawa kunci yang tepat
agar aku dapat menunjukan kemewahanku.
*****
“Ini
cowo-cowo jaman sekarang pada mikir apa sih. Masa tadi ane di KRL lagi
asik-asik baca Coelho ada cowo
ngedeketin terus nanya-nanya, suka baca Coelho
juga ya? Favorit kamu yang mana? Lah….M-O-D-U-S!” Nisa terus berbicara sembari melepas sepatu
ketsnya sementara orang yang ditujunya masih sibuk main “Plant vs Zombie 2” di telepon-pintarnya.
“Ya
ente cantik sih Sa…wajarlah banyak yang modusin…emangnya gue? bulet, item,
pendek, jelek, idup lagi….mana adalah yang modusin” Susunan
tumbuhan yang simetris telah berhasil dibuat oleh Aya, kini para zombie tak
akan ada yang berhasil memakan otakknya.
“Tapi
emang pada ga liat nih ane pake apa? kerudung mbrooo….masih aja tuh laler-laler
berani ngedeketin. Kalo berani sih sana deketin bokap ane.” Nisa masih
menyisakan kesalnya. Ia mendekati Aya, menekan tombol pause lalu back to map.
“EH
SAMPAH LU! udah mau menang nih!” Aya memalingkan wajahnya ke Nisa mencoba
meneruskan kalimatnya namun Nisa lebih dulu memotongnya, “eh seenaknya aja ente
ngatain ane sampah.”
“Ya
kan ente bilang yang deketin ente laler-laler…laler-laler kan doyannya sampah.”
“Eh
iya juga ya…ganti deh, kumbang-kumbang…kan ane bunga.”
“Ceilah
kumbang-kumbang….
“kumbang-kumbang
di taman~…ahahha” Mereka berdua lantas melepas tawa.
0 comments:
Post a Comment