suatu malam, pagi datang terlambat.
mungkin ia masih enggan untuk memulai hari.
tak sadar embun dibuatnya menanti,
berlomba-lomba menuju tanah berbau pelangi.
mungkin ia masih enggan untuk memulai hari.
tak sadar embun dibuatnya menanti,
berlomba-lomba menuju tanah berbau pelangi.
lantas pagi datang, ayam-ayam jantan berteriak memaki.
tapi tenang,
tapi tenang,
embun tak akan memarahi mentari yang memaksanya pergi.
bagi mentari, perpisahan ini hanyalah hal sehari-hari
bagi embun, rasa sakitnya selalu baru setiap hari
bagi embun, rasa sakitnya selalu baru setiap hari
jakarta
30.10.15
0 comments:
Post a Comment