Penggembala


Bukannya aku tidak mau tahu…                         
tapi aku dibayar untuk diam

untuk tidak kritis….untuk tidak menyelidiki kenapa aku harus diam…

lagipula untuk apa aku memikirkan dari mana uang yang kudapat ?
lebih baik aku memikirkan bagaimana menghabiskannya….

hmmm…membeli kursi yang nyaman ? membeli wanita isi ulang ? hmmm masih sisa banyak uang yang ku dapat dengan “diam” ini…..

Bukannya aku tidak mau peduli…
tapi aku dibayar untuk ini….

mendiamkan celoteh ramai mereka….ah…mereka bahkan tidak mengerti apa yang mereka celotehkan……
orang yang membayarku menginginkan kenyamanan…
tanpa bising bisik embik domba-domba yang merintih kelaparan…

Kadang memang ada serigala berbulu domba….yang menunjukan taring-taring tajamnya….unjuk gigi…unjuk kekuatan….

Tapi tidak sulit menghadapi mereka….kibar-kibarkan saja segepok uang….mereka akan pergi setelah menggigitnya dengan mulut penuh liur….

yaah..hati mereka sebusuk perangai mereka…sebusuk bau liur yang telah banyak menetes…
jika segepok uang tidak berhasil……tinggal tarik saja pelatuk….arahkan ke kepala mereka…lalu DOR !!!

Seketika daerah sekitar sini jadi daerah kekuasaan para serigala itu…..
Ahahahah….maaf…..maksudku mereka segera lari terkencing-kencing

Tapi semua itu hanya masa lalu kawan…..tenang….aku sudah tidak lagi jadi penggembala…..
banyak yang menginginkan posisi itu….toh….aku bosan bila hanya diam dan mendiamkan…….
kuberikan saja pada tikus-tikus itu…kasihan….mereka harus memberi makan anak-anaknya yang terlalu banyak….
cih…suruh siapa membuat kerajaan tikus….sudah tahu mereka selalu makan dengan rakus…konyol….

ah sudahlah cukup aku bernostalgia….kau tau sekarang apa pekerjaanku ?

Kau pasti kaget…..

Aku sekarang kerja di PABRIK DOMBA !!! YA !!! 

PABRIK DOMBA !!!

aku bahkan baru tahu domba-domba yang dulu ku gembala ternyata barang pabrikan….diproduksi MASAL !!!


0 comments:

Post a Comment