Nenek Radioaktif

Terlalu banyak sampah yang dibuang oleh kakek dari kakek kakekku hingga rumahku sekarang menjadi tempat penampungan sampah. Sampah berupa nenek dari nenek nenekku juga keturunan perempuannya. Aku sedikit kesulitan memilah para nenek itu. Peraturan pemerintah sialan! Aku jadi harus memisahkan mana nenek organik, nenek anorganik, juga nenek dari bahan berbahaya.

Tapi sebenarnya pemerintah ada benarnya juga. Toh, nenekku sekarang adalah nenek daur ulang, dan ibu berasal dari pelapukan nenek organik. Gosipnya, tetangga sebelah masih menyimpan nenek dari bahan berbahaya yang terkenal itu, NENEK RADIOAKTIF…

Wajar saja sih, kakek dari tetanggaku memang seorang superman. Tak heran ia bisa mendapatkan nenek redioaktif sebagai simpanannya. Sementara aku harus puas bersama nenek daur ulang yang satu ini.

Sekali lagi, Peraturan pemerintah sialan! Kenapa pula superman bisa dengan waja mendapatkan nenek radiokatif?

Biasanya, Aku mengumpulkan nenek dari bahan berbahaya, tentu bukan nenek radioaktif, dan membawanya ke rumahku yang satu lagi. Yang bersih, tidak ada sampahnya. Eh, ada deng, sampah nenek-nenek dari bahan berbahaya yang biasa aku kumpulkan. Yah, kualitasnya memang tidak baik sih. Bahkan buruk! Ya, namanya juga sampah.

Dan sialnya, beberapa menit yang lalu, pemerintah sialan yang entah mengapa peraturan yang dibuatnya selalu menyulitkan kehidupanku, baru saja mengumumkan,

“ Nenek dari bahan berbahaya, tidak boleh di daur ulang.”

Lantas harus aku apakan nenek-nenek di rumahku ini? Padahal aku kira, aku bisa membuat nenek radioaktif bila mendaur ulang nenek-nenek ini.

Peraturan pemerintah sialan! Kenapa juga ongkos untuk membuang sampah naik pesat begini.

0 comments:

Post a Comment