Hitung sampai tiga kemudian lari

"love me not…love me ….love me not….." Hanya tinggal jari manis dan kelingkingku yang belum tertekuk. Hey, orang bodoh mana yang bermain love-me–love-me-not  menggunakan jemarinya dan masih berujung dengan love-me-not ? such a pathetic .

"Lagi ngitung apa ai kamu ?” ia bertanya padaku tanpa melihat, matanya masih sibuk melahap buku biologinya. Sementara aku melahap kembali katalove-me yang sudah sampai pangkal tenggorokanku.

"Emm…lagi ngitung…bintang" jawabku asal. Tapi jawaban asalku itu ternyata bisa membuat matanya lepas dari buku biologinya. Ia menatap ketiga jariku yang tertekuk. 1..2..3…tiga detik ! Ia menyisihkan tiga detik dari waktu belajarnya untuk memastikan jawaban asalku. Wow…suatu keajaiban.

" Ah suka nghayal  kamu mah.”  lanjutnya pendek lalu kembali pada bab tentang sistem koordinasi di hadapannya. Sementara aku hanya ber-heheringan. Lalu kembali pada permainan yang sudah ku ketahui hasil akhirnya..love-melove-me-not. Ber-hah pelan. Mungkin hanya aku yang mendengar.
Aku mengingat-ingat kembali tiga detik yang istimewa itu. Menyesalkan betapa bodohnya aku. Coba aku jujur saja padanya, berkata aku sedang bermain love-me–love-me-not. Pasti ia akan menertawakanku dan terlepas dari bukunya lebih dari tiga detik.
Bagi dirinya yang tidak mempercayai kehadiran cinta sama besarnya dengan ia tidak mempercayai adanya hantu. Pasti permainan lovemelovemenot-ku ini sangatlah konyol.

"Ah…hap hap…istirahat dulu ah" Lamunanku buyar saat mendapati dirinya sudah kembali dari selamnya. "Eh iya nih…istirahat dulu ah…cape juga ternyata ngitungin bintang." Aku yang masih setengah sadar dengan bodohnya kembali menjawab dengan asal, membuat lelaki di sebelahku ini mengerenyitkan dahinya. Mungkin ia berpikir aku sudah gila. Ah, aku tidak peduli. Berpura-pura tidak mencintainya selama 6 bulan ini menurutku alasan yang masuk akal untuk kehilangan akal.

"Kau tahu permainan loveme-lovemenot ?" 
"Eh ? aku tahu ko..baru aja tadi aku mainin…mainin buat kamu malah." batinku…tapi yang tampak di luar hanyalah anggukan kepalaku. Kelu. Tidak biasanya dia memulai percakapan.

"Kau tahu ? Setiap aku memainkan permainan itu aku pasti menghitung terlebih dulu. bila genap akan kumulai dengan love-me dan bila ganjil akan kumulai dengan love-me-not. Karena aku tidak ingin orang yang aku cintai ternyata balik mencintaiku. Ya…setidaknya aku akan terus begini sampai kelak aku menememukan calon istriku.” jelasnya panjang.

"Eh ? Ko tiba-tiba ngomong serius sih ? kesambet apa mas ? Tiba-tiba ngomongistri-istrian. ngebet kawin ya ?” candaku dengan tawa memaksa. Memang benar kata orang. Salah tingkah dapat membuatku melakukan hal yang sama sekali berbeda dengan apa yang diperintah oleh otakku.  

"Lalu banyak yang bilang aku ga punya sense of love…mati rasa…” Eh, sepertinya ia tidak terganggu oleh candaanku. Kurasa ia sudah tenggelam dalam monolognya. Ah sudahlah, sudah lama sejak terakhir kali ia berbicara panjang lebar begini.
"Malah katanya sekarang beredar gosip aku ga percaya cinta sama kaya aku ga percaya hantu." Yap, that’s right “konyol. Aku takut kali sama hantu. sama halnya aku takut sama yang namanya cinta. Yah…sama-sama bisa memasukanku kedalam neraka bila salah menghadapinya.”
"Ah udah ah…ga bakat aku mah ngomong-ngomong kaya gini…bukan dunia aku ahaha…dunia aku kan eksakta yang logis nan sistematis.”
"Woy..woy…ko diem aja ? Mana nih pujangga yang biasanya cuap-cuap ga jelas….bilang aku robot atau apalah yang ga ngerti keindahan.” Ia mengetuk kepalaku dengan buku biologinya. Menyadarkanku ini bukan mimpi. Bagaimana cowo se-ga-romantis dia bisa ngomong kaya gitu ? ah sudahlah.
"Ahaha…udah selesai nih kesurupannya?” kembali aku mengatakan hal yang sama sekali berlainan dari isi hatiku. Ia membalas mengetuk kepalaku lebih keras dari sebelumnya.
" ih…sakit tauk.” ujarku pura-pura sakit. bersiap membalas. mencari-cari senjata yang bisa kugunakan dari sekitarku.
"1….2….3….lari !!!" teriaknya saat aku baru saja meraih botol plastik di sebelahku.

Yah…selalu seperti ini….hubunganku dengannya hanya sebatas permainan kejar-kejaran kecil….sebatas ketuk-ketuk di kepala….kuharap ketuk-ketuk itu akan berganti dengan kecup-kecup….heaaa

0 comments:

Post a Comment